Manfaatkan Limbah Sekam Modern, PT Pertani Ciptakan Produk Pupuk Cair Biosilika

- Jumat, 10 September 2021 | 18:50 WIB
PT Pertani (Persero) kembali lakukan kolaborasi dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian. Kali ini, kolaborasi menghasilkan produksi biosilika cair nanoteknologi dari limbah sekam yang nantinya akan dikomersialisasikan. Kolaborasi kedua instansi ini ditandai secara resmi dengan penandatanganan perjanjian pra lisensi. Penandatanganan perjanjian pra lisensi ini dilakukan pada hari Kamis, 26 Agustus 2021, berlokasi di Gedung Graha Gabah PT Pertani (Persero), Jakarta Selatan. Menurut Direktur Utama PT Pertani (Persero), produk biosilika tersebut merupakan produk unggulan yang memiliki spesifikasi nanoteknologi yang dapat menaikkan produktifitas tanaman hingga 3 ton / hektare. Produk ini juga nantinya akan dikomersialisasikan atau dijual kepada petani. Untuk memastikan tingkat ketersediaan bahan baku yakni limbah sekam, Maryono memastikan bahwa pupuk biosilika cair ini akan memakai limbah dari pabrik beras / RMU (Rice Milling Unit) yang dimiliki oleh PT Pertani (Persero).  Pada tahun 2021 dari 13 RMU yang dioperasikan PT.Pertani akan menghasilkan limbah  sekam padi sebesar 26.429 ton per tahun. Potensi limbah sekam sebanyak itu bila diproses menjadi pupuk biosilika akan mendapatkan pupuk sebesar 10.juta liter per tahun dengan potensi pendapatan sebesar Rp. 504 Miliar per tahun” ujar Maryono dalam keterangan tertulisnya.  Tak hanya itu, Maryono dan pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah strategi sebagai rencana untuk mendistribusikan dan memasarkan produk biosilika dari limbah sekam ini. “Dalam pendistribusiannya kami memiliki jejaring yg kuat, karena kantor cabang dan unit pemasaran serta gudang kami tersebar hampir di seluruh provinsi dan sejumlah kota besar di tanah air ditambah kami merupakan anggota BUMN Klaster Pangan yang akan bersinergi nantinya. Dan untuk pemasaran produk ini juga akan disiapkan untuk para petani penangkar padi yang selama ini sudah lama bekerjasama dengan PT Pertani (Persero) yang berjumlah total kurang lebih ada 7.800 orang petani ” ujarnya. Sementara ini, Fadjry Djufry selaku Kepala Balai Litbang Pertanian mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan demplot di lahan 2.000 hektare. Menurut data, tanaman yang diberi treatment biosilika menunjukkan perbedaan produktifitas yang signifikan. Selain dapat meningkatkan hasil panen sampai 3 ton / hektare, pupuk cair yang berasal dari limbah sekam ini juga dapat memacu ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit.  "Kami berterima kasih kepada PT Pertani atas terlaksanannya perjajian pra lisensi ini karena bagi kami ini merupakan terobosan inovasi produk dan bisnis yang bagus dari sebuah BUMN khususnya bidang pertanian, terlebih Menteri BUMN Erick Thohir sering menggaungkan hal tersebut” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip pada Kamis (26/08/2021). Lebih lanjut, Fadjry juga memastikan bahwa pihaknya bersama jajarannya akan terus bersinergi dengan PT Pertani untuk mengembangkan produk-produk milik Balai Besar Pasca Panen Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Selain itu, kedua instansi ini juga berkomitmen untuk bersama-sama mencari peluang untuk mendapatkan pasar di luar negeri, yang mana saat ini memiliki potensi yang sangat besar.

Editor: Redaksi

Terkini