DAHANA Bakal Dirikan Pabrik Detonator Elektronik Pertama di Indonesia

- Jumat, 6 Agustus 2021 | 14:02 WIB
Apakah Anda tahu apa itu detonator elektronik? Bahan ini merupakan satu aksesoris bahan peledak yang biasa digunakan di sektor pertambangan. Detonator elektronik ini berfungsi sebagai pemantik bahan peledak utama dengan tingkat ketepatan yang tinggi dibanding jenis detonator lainnya.  Detonator elektronik juga dapat meningkatkan hasil peledakan karena lebih mudah untuk mengatur waktu delay, mengurangi ground vibration dan air blast, keamanan yang lebih baik pada lingkungan berlistrik, serta lebih efisien dalam penggunaan jumlah detonator. Di Indonesia sendiri masih belum ada pabrik yang memproduksi detonator elektronik ini. Karenanya, PT DAHANA (Persero), BUMN yang bergerak di bidang bahan peledak pertahanan dan komersial akan mendirikan pabrik detonator elektronik pertama di Indonesia. Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan antara PT DAHANA (Persero) diwakili Direktur Utama Budi Antono dengan mitra dari Prancis, Davey Bickford SAS yang diwakili Lieustanto Rasjid sebagai perwakilan perusahaan tersebut di Indonesia. Penandatanganan nota kesepahaman sebelum dimulainya pendirian pabrik detonator elektronik ini dilaksanakan di Kampus Dahana Subang pada Jumat, 30 Juli 2021 lalu. Hal tersebut menjadi penanda akan segera direalisasikannya pembangunan pabrik detonator elektronik ini. Menurut Direktur Utama PT DAHANA (Persero) Budi Antono, kerjasama dengan perusahaan Prancis ini direncanakan dalam bentuk joint operation, dengan kapasitas produksi awal sebanyak 150.000 pcs/shift/tahun. Lebih lanjut dijelaskan bahwa di tahap awal, hasil produksinya akan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu.  "Namun dalam jangka panjang tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan ekspor ke luar negeri," ungkap Budi Antono dalam sambutannya terkait pendirian pabrik detonator elektronik ini. Selain nota kesepahaman, dilakukan juga penandatanganan Non disclosure agreement (NDA) oleh Direktur Teknologi & Pengembangan Wildan Widarman dan Rental Agreement untuk peralatan digital blasting equipment oleh Direktur Operasi Bambang Agung, dengan perwakilan Davey Bickford SAS oleh Lieustanto Rasjid. Pemerintah tentu saja turut mendukung program rencana pembangunan pabrik detonator elektronik ini, melalui Asisten Deputi Bidang Industri Manufaktur Kementerian BUMN Liliek Mayasari. Beliau mengungkapkan bahwa BUMN Industri Pertahanan memiliki keunggulan solusi berbasis dual use of technology yaitu pertahanan dan non pertahanan. "PT DAHANA merupakan salah satu BUMN yang tergabung dalam BUMN Industri Pertahanan.  Semoga dengan pendirian Pabrik Detonator Listrik ini semakin memperkuat posisi DAHANA sebagai industri bahan peledak, baik skala nasional maupun internasional," ungkap Liliek Mayasari pada saat memberikan sambutan secara virtual. Pendirian fasilitas produksi di dalam negeri, salah satunya pabrik detonator elektronik ini sejalan dengan arahan Presiden RI saat Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2021 pada Maret lalu. Presiden Joko Widodo meminta seluruh pemangku kepentingan untuk menggaungkan semangat cinta produk Indonesia. "Keberadaan pabrik-pabrik di dalam negeri pun secara otomatis akan meningkatkan TKDN yang sangat baik untuk iklim perekonomian dalam negeri. Termasuk di dalamnya pengurangan atau penghentian kuota impor di tahun 2022/2023," tutur Budi Antono. Saat ini ada beberapa fasilitas produksi lainnya yang tengah dikebut penyelesaiannya. Pabrik Elemented Detonator (Non Electric) yang berlokasi di Kawasan Energetic Material Center (EMC) Subang rencananya akan mulai berproduksi awal tahun 2022 mendatang. Selain itu, dari Proyek Pembangunan Pabrik Amonium Nitrate DAHANA – PKT di Bontang direncanakan bakal bisa melaksanakan commissioning akhir tahun depan.

Editor: Redaksi

Terkini