Kabar BUMN - Kanker payudara adalah salah satu jenis penyakit yang bisa menyerang wanita baik sudah menikah ataupun masih berusia remaja.
Kanker payudara menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar dan penyebab kematian tertinggi bagi perempuan di Indonesia yang terdiagnosa kanker.
Melalui data statistik kanker global GLOBOCAN pada 2020 menunjukkan bahwa di Indonesia terdapat kasus baru kanker payudara mendekati 66.000 jiwa dengan tingkat kematian lebih dari 22.000 jiwa, dan yang memprihatinkan adalah 70 persen datang ke dokter sudah dalam stadium lanjut.
Baca Juga: Perkuat BUMN ke Pasar Global, Erick Thohir Gandeng US-ASEAN Business Council (US-ABC)
Dilansir Kabar BUMN dari Antara,menurut dokter Spesialis Bedah Onkologi dari RSPAD Gatot Subroto dr Agus Sutarman SpB(K) Onk menerangkan bahwa kanker payudara tidak hanya diidap oleh perempuan berusia di atas 50 tahun, tetapi banyak juga yang berusia muda.
Secara umum faktor risiko kanker payudara adalah riwayat kanker dalam keluarga, haid pertama pada usia kurang dari 10 tahun, ada kelainan, menopouse pada usia di atas 50 tahun, tidak melahirkan anak, melahirkan di atas usia 35 tahun, tidak pernah menyusui, pernah operasi tumor payudara, hingga ada kelainan di organ dalam perempuan.
Maka dari itu skrinning dan deteksi diri kanker payudara sangat dianjurkan untuk kesehatan dan keselamatan perempuan.
Baca Juga: Erick Thohir Rombak Ulang Susunan Direksi AirNav Indonesia
Meskipun menakutkan namun jika kanker payudara dideteksi sejak dini, ada peluang kesembuhan mencapai 90 persen.
Jika kanker payudara ditemukan lebih dini dengan benjolan kurang dari satu centimeter, maka dapat ditangani secara cepat dan tepat, maka harapan hidup dan harapan sembuh menjadi lebih besar.
Bagi perempuan dapat melakukan pemeriksaan secara rutin melalui “Periksa Payudara Sendiri” atau SADARI dan “Periksa Payudara Klinis” atau SADANIS.
Baca Juga: Dihari Pertama, Garuda Indonesia Terbangkan 1,932 Calon Jemaah Haji di Musim Haji 2023
SADARI adalah salah satu cara yang mudah dilakukan asal caranya tepat, rutin, disiplin dan bila ada benjolan yang menetap dan tidak sakit segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat. SADARI dapat dilakukan pada 7 hingga 10 hari setelah menstruasi.
Kanker payudara stadium lanjut dapat dicegah apabila ditemukan saat stadium awal.
Artikel Terkait
Deteksi Dini Kanker Serviks, Bio Farma Gelar Rodshow #SupportAllWoman
Sering Disepelekan, Berikut 7 Makanan Pemicu Kanker yang Harus Dihindari
Kembangkan Layanan Kanker, Rumah Sakit PELNI Resmikan Merial Tower
Pos Indonesia Fasilitasi Penyerahan Bantuan Dana, Donasi Rp141,8 Juta Diserahkan ke Yayasan Kanker Indonesia
Jangan Disepelekan! Bau Mulut dan Sariawan Bisa Pertanda Kanker, Simak Ulasannya