Langsung di Hadapan Presiden, PLN Jelaskan Konsep Transisi Energi Menuju COP28

- Selasa, 19 September 2023 | 10:30 WIB
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kanan) memaparkan konsep Accelerated Renewable Energy Development pada acara puncak Festival LIKE, Senin, (18/9). (Dok.PLN)
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kanan) memaparkan konsep Accelerated Renewable Energy Development pada acara puncak Festival LIKE, Senin, (18/9). (Dok.PLN)

Kabar BUMN - PT PLN (Persero) turut memeriahkan acara puncak Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, Energi Baru Terbarukan (LIKE) di Indonesia Arena, Senayan pada Senin, (18/9/2023).

Pada kesempatan tersebut PLN menekankan komitmen dalam menjalankan transisi energi di hadapan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Komitmen ini sejalan dengan persiapan Indonesia dalam rangka 28th Conference of The Parties (COP28) di Dubai, Uni Emirat Arab November mendatang.

Joko Widodo mengatakan bahwa ancaman perubahan iklim sudah nyata dan dirasakan oleh semua negara di dunia.

Baca Juga: Kolaborasi BUMN, PLN dan SIG Teken MoU untuk Mendorong Penggunaan Energi Bersih

Menurut Joko Widodo, hal ini mendorong semua negara mulai melakukan trasisi energi.

"Semua negara sekarang ini daur ulang sampah dikerjakan, produksi industri hijau dikerjakan, kendaraan listrik dimulai dibangun di negara-negara yang siap," tutur sosok yang akrab disapa Jokowi itu.

"Biodiesel digunakan, bioetanol digunakan, semua yang berbau green semua dikerjakan," sambungnya.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan di tengah upaya pihaknya melakukan transisi ke energi bersih.

Baca Juga: Menyusuri Goa Pindul, Salah Satu Destinasi Wisata Keluarga Paling Populer di Yogyakarta

Salah satunya adalah dengan pengembangan Accelerated Renewable Energy.

Nantinya rencana ini mampu menambah porsi Energi Baru Terbarukan (EBT) sebanyak 75 persen atau sebesar 60 Gigawatt (GW) sampai dengan tahun 2040.

"Indonesia merupakan negara dengan potensi EBT yang besar," ungkap Darmawan.

"Namun, sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki tantangan mismatch antara lokasi sumber EBT dengan pusat demand listrik."

Halaman:

Editor: Unggul Tan

Tags

Artikel Terkait

Terkini