Kabar BUMN - PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI), sebagai subholding Pertamina untuk bisnis refining and petrochemical, terus memberikan upaya terbaik untuk membukukan kinerja yang positif.
Atas upayanya, sepanjang triwulan 1 tahun 2023, PT KPI sukses mencatatkan kinerja operasi yang melampaui target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
Beberapa faktor utama yang mendorong kinerja positif tersebut, antara lain capaian optimasi kilang dan efisiensi biaya operasional.
Baca Juga: Brantas Abipraya Bangun Jalan Tol Penghubung Sumsel dengan Jambi
Menurut Direktur Utama PT KPI Taufik Aditiyawarman, optimasi kilang dilakukan dengan menghasilkan produk bernilai tinggi (high valuable product) sesuai dengan pergerakan crack spread (perbedaan antara harga minyak mentah sebagai bahan baku dengan harga produk yang dihasilkan kilang).
“Optimasi kilang juga dilakukan dalam proses pengadaan crude. Kita diberikan fleksibilitas dalam mengolah crude bagian negara agar dapat memberikan profitabilitas kilang yang lebih baik,” jelas Taufik.
Di tahun ini, sampai dengan Maret 2023, KPI melalui seluruh unitnya telah mengolah minyak mentah (intake kilang) sebanyak 80 juta barrel.
Baca Juga: PT Timah Tbk Boyong Dua Penghargaan dari ANRI
Upaya untuk menghasilkan produk-produk bernilai tinggi dari intake kilang tersebut dilakukan untuk meningkatkan angka Yield Valuable. Salah satu produk yang didorong adalah Marine Fuel Oil Low Sulfur (MFO LS - untuk bunker kapal).
Menurut Taufik, hal ini berhasil menjadikan imbal hasil produk atau Yield Valuable Product (YVP) di atas target. Persentase produksi produk bernilai tinggi, mencapai realisasi 83,5% atau sekitar 101,3% dari target RKAP Maret 2023.
Selain itu, “Plant Availability Factor (PAF) yang merupakan indikator kehandalan operasi kilang terhadap perencanaan operasi juga berhasil kami tingkatkan menjadi 99,8% dari target sebesar 99,2% pada Maret 2023 versi RKAP,” jelas Taufik.
Baca Juga: Waskita Groundbreaking Pembangunan Medan Islamic Centre
Nilai PAF kilang senantiasa dijaga lebih dari 99% melalui pelaksanaan maintenance rutin/non rutin (turn around), digitalisasi kilang, serta implementasi Asset Integrity Management System (AIMS).
Adapun peningkatan keandalan kilang dilakukan dengan beberapa program, antara lain Rejuvenation (peremajaan material dan peralatan), Overhaul dan Turn-Around.
Artikel Terkait
PT Kilang Pertamina Internasional Grup Raih Penghargaan Bergengsi
Dukung Pengembangan Wisata, Kilang Pertamina Balongan Salurkan Bantuan untuk Desa Sindang Indramayu
Percepat Transisi Energi, Pertamina Lanjutkan Kolaborasi dengan USAID SINAR
Bukti Komitmen Penyaluran Energi ke Seluruh Indonesia, Pertamina Patra Niaga Salurkan BBM ke Kepulauan Anambas
Kembangkan Energi Bersih, Pertamina NRE-Pupuk Kaltim Teken Kerjasama Studi Amonia Hijau Berbasis Thorium
Hadir di PEVS 2023, Pertamina Dukung Percepatan Molis di Indonesia