ASDP Kembangkan Dermaga Moveable Bridge di Gilimanuk, Bantu Perpindahan antar Kendaraan Jawa-Bali

- Sabtu, 3 Juni 2023 | 07:30 WIB
Pengembangan prasarana pelabuhan di lintas Ketapang-Gilimanuk yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali (Dok.PT ASDP Indonesia Ferry (Persero))
Pengembangan prasarana pelabuhan di lintas Ketapang-Gilimanuk yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali (Dok.PT ASDP Indonesia Ferry (Persero))

Kabar BUMN - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus berupaya meningkatkan layanan penyeberangan melalui pengembangan prasarana pelabuhan di lintas Ketapang-Gilimanuk yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali.

Pekan lalu, ASDP bersama dengan BPTD, INFA, Gapasdap, dan para pemangku kepentingan lainnya melakukan rapat koordinasi antar stakeholder penyeberangan di mana disampaikan bahwa pengembangan dermaga di Pelabuhan Gilimanuk (jenis Ponton) akan diubah menjadi dermaga Moveable Bridge (MB).

ASDP berkomitmen untuk menghadirkan layanan prima berkualitas kepada pengguna jasa dengan pengembangan prasarana dermaga menjadi moveable bridge (MB). Hal ini secara langsung disampaikan oleh Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin.

Baca Juga: Cara Aktifkan Pembayaran BRI Direct Debit di E-commerce, Belanja Online Jadi Makin Praktis

Dermaga MB dikenal dengan sebutan jembatan bergerak yang mengikuti pasang surut air laut, yang dapat membantu perpindahan kendaraan dari dermaga dan juga sebaliknya.

"Di awal bulan Juni ini, ASDP akan melaksanakan pengembangan dermaga MB di Pelabuhan Gilimanuk dari sebelumnya jenis Ponton. Rencana ini sebenarnya sudah dijadwalkan awal tahun, namun tertunda sementara dikarenakan ASDP memprioritaskan operasional layanan Angkutan Lebaran 2023 pada bulan April lalu. Dengan demikian, kami lanjutkan kembali pada Juni ini," tutur Shelvy.

Sebelumnya, ASDP telah mengoperasikan dermaga Ponton dengan kapasitas muatan 10 ton.

Baca Juga: Transisi Energi, PGN Berkomitmen Memberikan Solusi Energi Terintegrasi

Nah, kali ini akan dilakukan pengembangan dermaga MG yang diharapkan dapat membantu kelancaran operasional penyeberangan dengan kapasitas muatan 30 ton.

Adapun perencanaan hingga teknis pengerjaannya telah dipersiapkan dalam rapat koordinasi tersebut. Proses pengembangan MG akan dimulai dengan pengukuran tanah (soil test).

Kemudian akan dilanjutkan dengan pemasangan tiang pancang sebagai pondasi dermaga dengan waktu pengerjaan sekitar kurang lebih 10 bulan.

Baca Juga: Yuk, Jalan-Jalan Ke Amalty, Kazakhstan, Salah Satu Destinasi Baru Maskapai Garuda Indonesia

Saat ini, pengembangan dan pembangunan dermaga ini telah menjadi fokus ASDP, termasuk di Pelabuhan penyeberangan Gilimanuk.

Kami terus berusaha untuk meningkatkan pelayanan baik di bidang operasional maupun non-operasional. Untuk itu harapannya para pengguna jasa khususnya yang membawa kendaraan dapat merasa lebih aman dan nyaman dalam melakukan penyeberangan dengan adanya dermaga gerak ini,” tuturnya.***

Editor: Novia

Sumber: asdp.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini